Library Links

Thursday, February 5, 2015

Haruskah Ilmu Perpustakaan? Harus!

Ilmu Perpustakaan? Mendengar namanya saja orang sudah pasti akan mengernyitkan dahi. Bagaimana tidak, mungkin bagi mereka perpustakaan hanyalah sebuah gedung di atas lahan, yang terkesan tua, tragis, dan berbagai macam stigma negatif lainnya. Namun itu hanyalah anggapan orang awam yang mungkin tidak mengetahui esensi perpustakaan dan betapa pentingnya sebuah "gedung tua" itu di kehidupan kita. Ya, perpustakaan tentu memiliki bidang keilmuan tersendiri untuk pengelolaanya.


Oke, mengapa saya memilih Ilmu Perpustakaan sebagai studi saya? Awalnya, tidak pernah terbesit di benak saya untuk mempelajari ilmu ini. Saya masuk jurusan ini melalui sebuah jalur yang bernama SBMPTN ketika itu. Itupun sebagai pilihan terakhir yang tidak begitu saya prioritaskan. Namun, seakan takdir sudah mengarahkan saya ke jurusan ini, saya terdepak dari jurusan yang saya inginkan dan berakhir di jurusan ini. Terpukul? Sudah jelas. Motivasi dari orang tua lah yang membangkitkan semangat untuk tetap melanjutkan. Lambat laun, saya menjadi mengerti bahwa saya tidak salah untuk menekuni jurusan ini.

Mungkin bagi sebagian orang, Ilmu Perpustakaan hanya sebatas menata buku di rak saja. Tidak se sederhana itu. Di Ilmu Perpustakaan, kita diajarkan berbagai macam bidang keilmuan semisal Teknologi Informasi, Manajemen, sampai Statistik. Sangat universal. Terlebih di bidang teknologi, bagaimana cara agar katalog yang biasanya masih menggunakan katalog kartu kita ubah menjadi katalog digital (otomasi perpustakaan). Dengan menggunakan teknologi ini, pengunjung perpustakaan akan lebih dimudahkan dalam melakukan temu kembali informasi. Kita juga diajarkan mengenai Ilmu Manajemen, bagaimana kita dididik untuk mengetahui sistem manajerial yang baik bagi perpustakaan. Begitu juga dengan Statistik, kita diajarkan untuk mengetahui rata-rata jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan. Semakin banyak orang yang datang ke perpustakaan, maka semakin bisa dikatakan sukses perpustakaan tersebut. Statistik ini sangat erat kaitannya dengan bidang teknologi.

Prospek yang menjanjikan di dunia kerja pun menjadi alasan saya mengurungkan niat untuk menyesali masuk ke dunia perpustakaan ini. Bagaimana tidak, zaman sekarang tidak ada instansi yang tidak membutuhkan perpustakaan. Tenaga pustakawan yang berkompeten pun seakan masih langka dan sangat dibutuhkan dimana-mana. Mulai dari yang swasta sampai ke instansi pemerintah. Bahkan sebelum lulus pun jika mahasiswa itu pro aktif, tawaran kerja untuk pengolahan perpustakaan pasti akan datang silih berganti. Oleh karena itu, janganlah risau dengan prospek di dunia kerja besok.

Alasan lain saya sangat menikmati di Ilmu Perpustakaan ini adalah saya seperti mendapatkan keluarga baru. Teman-teman yang menyenangkan sudah pasti. Namun, tengoklah organisasi yang ada di kampus saya yang bernama ALUS Asosiasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan (alus.or.id). Di organisasi ini saya mendapatkan apa yang tidak didapatkan di perkuliahan, tentunya masih dalam lingkup perpustakaan dan literasi. Organisasi ini sangat menunjang kompetensi di bidang kepustakawanan, juga menjembatani untuk bisa menambah relasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perpustakaan. Semisal, melalui organisasi ini saya jadi mengenal orang-orang di BPAD (Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah). Tambahan relasi ini sangatlah diperlukan untuk mempersiapkan kita untuk terjun di dunia kerja. Sangat menyenangkan.
pict by Incunabula Zine

Mungkin bagi calon-calon mahasiswa baru, sebaiknya anda mulai mempertimbangkan Ilmu Perpustakaan. Jangan hanya menuruti gengsi dengan jurusan yang terkesan lebih prestis namun ketika lulus? Nol besar.
Melalui Ilmu Perpustakaan pula, kita juga turut ikut andil dalam mencerdaskan bangsa. Karena kemajuan sebuah bangsa yang pertama kali dilihat adalah bagaimana kualitas perpustakaan tersebut.  Oleh sebab itu, haruskah Ilmu Perpustakaan? Harus!


0 comments:

Post a Comment