Library Links

Monday, January 4, 2016

KONSEPSI DAN SKEMA TIPOLOGI PERPUSTAKAAN

Tipologi perpustakaan berdasarkan konsep dari Bapak Dr. Nurdin Laugu, S. Ag., SS., M. Si dimana melahirkan dua jenis perpustakaan yaitu perpustakaan  keagamaan dan perpustakaan non keagamaan. 

Kemudian dari jenis perpustakaan keagamaan dibagi menjadi perpustakaan islam dan perpustakaan non islam, sedangkan dari jenis perpustakaan non keagamaan dibagi menjadi perpustakaan umum, perpustakaan khusus, dan perpustakaan pribadi dan seterusnya hingga pembagian jenis perpustakaan.
Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami, kami kurang setuju dengan konsep tipologi yang di buat oleh Bapak Dr. Nurdin Laugu, S.Ag., Ss., M.Si  dengan alasan pembagian tersebut bersifat kurang umum karena dibagi berdasarkan sudut pandang agama. Padahal terdapat  golongan masyarakat yang tidak beragama atau atheis. Untuk beberapa orang, isu agama menjadi sangat sensitive dan rentan sedangkan  pada jenis perpustakaan agama perpustakaan dibagi  lagi menjadi perpustakaan Islam dan perpustakaan Non Islam. Pembagian perpustakaan tersebut dapat memunculkan pertanyaan “mengapa jenis perpustakaan agama dibagi menjadi perpustakaan islam dan perpustakaan non islam, dan bukan perpustakaan kristen dengan perpustakaan non kristen atau perpustakaan hindu dengan perpustakaan non hindu atau sebagainya?” Pembagian jenis perpustakaan agama menjadi perpustakaan islam dan non islam, dapat menimbulkan perdebatan dan kesalahpahaman karena terkesan lebih memrioritaskan agama islam disbanding agama – agama lain.
Dari perbedaan pendapat mengenai konsep tipologi perpustakaan, maka hal inilah yang menjadi dasar lahirnya konsepsi tipologi perpustakaan yang baru.

Dengan berkembangnya teknologi informasi maka jenis-jenis perpustakaan pun semakin banyak mengalami perkembangan, seperti: Perpustakaan pemerintah, akademik, agama, lembaga, dsb. Menurut kelompok kami dari jenis-jenis perpustakaan yang ada tersebut dapat dimasukkan atau dikelompokkan ke dalam jenis perpustakaan umum dan khusus, perpsustakaan keagamaan dan non keagamaan dapat dimasukkan pula ke dalam jenis perpustakaan umum dan khusus. Pada intinya, perpustakaan keagamaan dan non keagamaan merupakan bagian atau sub dari perpustakaan umum dan khusus. Tipologi perpustakaan umum mencakup perpustakaan pemerintah dan perpustakaan non pemerintah, alasannya karena perpustakaan pemerintah dan perpustakaan non pemerintah sama-sama berfungsi untuk melayani masyarakat umum, serta menyediakan fasilitas untuk mendukung kemajuan masyarakat daerah sekitar dan dapat dikunjungi oleh siapapun. Hanya saja terdapat perbedaan dalam segi pembiayaan. Jika perpustakaan pemerintah memperoleh dana untuk pengadaan koleksi dan pemnegmbangan perpustakaan berasal dari pemerintah, sedangkan untuk perpustakaan non pemerintah dalam segi biaya menggunakan biaya sendiri. Pemerintah berkewajiban untuk menyediakan fasilitas umum yang menunjang kesejahteraan masyarakat di Negara termasuk menyediakan suatu tempat untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat di segala lapisan. Untuk memenuhikebutuhan masyarakat tersebut terdapat jenis-jenis perpustakaan yang termasuk ke dalam jenis perpustakaan pemerintah yaitu: pemerintah menyediakan perpustakaan nasional, perpustakaan kota, perpustakaan daerah, perpustakaan kecamatan, dan kecamatan desa. Perpustakaan nasional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan pada suatu Negara, dan seterusnya pada jenis perpustakaan kota, daerah, kecamatan, dan desa pada intinya juga sama yaitu bertujuan untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan informasi dalam masyarakat sekitarnya.

Sedangkan yang termasuk ke dalam jenis perpustakaan non pemerintah yaitu: RBM dan TBM yang sebenarnya tujuannya pun sama dengan jenis perpustakaan yang termasuk ke dalam jenis perpustakaan pemerintah, yaitu sebagai sarana penyedia informasi bagi masyarakat sekitar pada umumnya. Hanya berbeda dalam segi pembiayaannya saja. Tipologi perpustakaan khusus mencakup jenis perpustakaan akademik, perpustakaan agama, perpustakaan lembaga dan perpustakaan pribadi. Alasannya karena perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang menyediakan informasi, pengetahuan dan atau opini yang terbatas pada suatu subjek atau sekelompok subjek yang berkaitan atau pada sebuah format tunggal produk informasi atau sekelompok format yang berhubungan. Dalam perpustakaan khusus, koleksi yang dimiliki biasanya jenisnya berkaitan dengan keberadaan perpustakaan tersebut. Misalnya pada perpustakaan akademik, perpustakaan akademik dimasukkan ke dalam jenis perpustakaan khusus karena dilihat dari segi koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan akademik kebanyakan berupa koleksi yang digunakan untuk mendukung pendidikan serta meningkatkan kualitas akademik tersebut. Yang termasuk ke dalam jenis perpustakaan akademik yaitu: Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Perguruan Tinggi, karena perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi merupakan kegiatan akademik, koleksi-koleksi yang ada dalam perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi merupakan koleksi yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang ada dalam sekolah maupun perguruan tinggi tersebut sebagai salah satu penunjang mata pelajaran maupun mata kuliah yang ada.
Untuk perpustakaan agama, kami masukkan ke dalam perpustakaan khusus karena kebanyakan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan agama adalah yang berkaitan dengan keagamaan dan pemustakanya adalah pemustaka yang bersangkutan dengan perpustakaan tersebut dan bisa juga pemustaka dari lintas agama. Yang termasuk ke dalam perpustakaan agama yaitu: Perpustakaan Agama Islam, Perpustakaan Agama Hindu, Perpustakaan Agana Budha, Perpustakaan Agama Kristen, Perpustakaan Agama Katholik, dan agama-agama yang lainny.
Untuk perpustakaan lembaga, kami memasukkannya kedalam perpustakaan khusus dengan alasan koleksi yang ada dalam perpustakaan lembaga biasanya mengkhususkan pada bidang tertentu dan pemustakanya pun hanyalah orang-orang yang berhubungan dengan subjek yang ada dalam perpustakaan tersebut. Yang termasuk ke dalam jenis perpustakaan lembaga yaitu: Perpustakaan bank, perpustakaan penelitian, perpustakaan pesantren, dan perpustakaan perusahaan, yang dari masing-masing perpustakaan tersebut biasanya memiliki koleksi-koleksin khusus yang subjeknya bergantung pada suatu lembaganya.
Untuk perpustakaan pribadi, termasuk ke dalam perpustakaan khusus dengan alasan melihat dari segi kepemilikan perpustakaan tersebut, dan pemustaka dari perpustakaan pribadi tidak sembarang orang dapat menggunakan koleksi yang ada dalam perpustakaan pribadi. Biasanya perpustakaan pribadi merupakan milik perseorangan, koleksinya pun tergantung pada pemilik perpustakaan.

Berkembangnya teknologi informasi menjadikan jenis-jenis perpustakaan pun semakin banyak mengalami perkembangan, menurut kelompok kami dari jenis-jenis perpustakaan yang ada tersebut dapat dimasukkan atau dikelompokkan ke dalam jenis perpustakaan umum dan khusus, perpsustakaan keagamaan dan non keagamaan dapat dimasukkan pula kedalam jenis perpustakaan umum dan khusus. Menurut kelompok kami, kami memilih tipologi perpustakaan dibagi menjadi perpustakaan umum dan perpustakaan khusus yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan pembagian tipologi perpustakaan  keagamaan dan non keagamaan.
Dari tipologi perpustakaan umum dan khusus tersebut, yang termasuk dalam perpustakaan umum yaitu perpustakaan pemerintah dan non pemerintah. Kedua perpustakaan tersebut termasuk kedalam perpustakaan umum karena perpustakkan tersebut berfungsi untuk melayani masyarakat secara umum atau untuk semua masyarakat. Yang termasuk dalam perpustakaan khusus adalah perpustakaan akademik, agama, lembaga, dan pribadi, karena perpustakaan tersebut melayani secara pemustaka secara khusus yaitu hanya orang-orang yang berada dalam lingkungan dari lembaga yang dinaungi. Oleh sebab itu, konsepsi tipologi yang relvan ialah perpustakaan umum dan khusus.


 SKEMA KONSEPSI TIPOLOGI PERPUSTAKAAN
Skema Konsepsi Tipologi Perpustakaan
 


 










                                                                                                                                                                                                                                        




0 comments:

Post a Comment