Di semua cabang olahraga kita pasti mengenal sekelompok pendukung
atau lebih dikenalnya sebagai sebuah supporter. Ya, supporter berasal dari kata support yang berarti mendukung.
Supporter ada dengan tugas utama mendukung tim kesayangannya serta “meneror”
tim lawan untuk mejatuhkan mental mereka. Meneror disini bukan berarti sebagai
teroris yang bersifat ekstrim, melainkan meneror secara psikologis terhadap tim
lawan. Di cabang olahraga sepakbola pada umumnya, supporter tidak dapat
dipisahkan dari olahraga sepakbola tersebut. Supporter seakan menjadi daya
tarik tersendiri bagi olahraga tersebut untuk menarik animo dari masyarakat .
Di Yogyakarta sendiri tepatnya di Kabupaten Sleman memiliki
sebuah tim lokal sepakbola, yakni bernama PSS Sleman. Tim dengan sejarah panang
sejak didirikan pada tahun 1976 ini sudah memiliki berbagai macam prestasi,
terakhir presatasi yang diraih ialah menjuarai kompetisi LPIS pada tahun 2013.
Mencapai presatasi yang seperti ini juga tak lepas dari kontribusi para
supporter dari PSS Sleman itu sendiri. Mulai dari dukungan dari dalam lapangan
sampai dukungan dari luar lapangan. Dukungan dari dalam lapangan mereka
wujudkan dalam bentuk suara lantang mereka untuk bernyanyi dan mendukung tim
kesayangan mereka, sedangkan dukungan dari luar lapangan mereka implementasikan
dengan cara membangun unit-unit usaha untuk membantu roda-roda perekonomian tim
PSS Sleman.
Komunitas pendukung PSS Sleman itu bernama Brigata Curva Sud
(BCS). Nama ini diambil dari bahasa Italia yang kurang lebih berari pasukan
tribun selatan. Memang komunitas ini berada di tribun sisi selatan stadion
Maguwoharjo. Di belakang gawang inilah mereka mendukung tim dengan suara
lantang dan tak jarang meneror tim lawan ketika bertanding dan menjatuhkan
mental mereka. Hal ini terbukti sangat ampuh dengan seringnya intensitas
kemenangan tim PSS Sleman selama mereka bermain di stadion Maguwoharo. Pada 5 Februari 2011 mereka memberanikan diri
membentuk wadah komunitas pendukung PSS Sleman dengan nama besar, Brigata Curva
Sud. Kelompok ini dinilai sangat fanatik terhadap tim kesayangannya, dimanapun
PSS berlaga disitu mereka juga berada. Bahkan atraksi-atraksi yang mereka
tampilkan seringkali memunculkan decak kagum dari berbagai kalangan, dunia
internasional pun sudah mengakui krativitas mereka dengan menempatkan mereka
pada posisi ke 5 sebagai supporter paling atraktif menurut TifoTV. Namun hal ini tak membuat mereka merasa jumawa, yang
terpenting bagi mereka hanyalah total mendukung PSS Sleman.
![]() |
Koreo 2013 |
![]() |
Rain Paper |
![]() |
Red Flare |
Brigata Curva Sud sendiri tidak memiliki struktur
kepengurusan dan ketua komunitas. Namun bukan berarti kelompok ini menjadi
sebuah kelompok yang tidak terorganisasi. Hal ini mereka terapkan agar semakin
tingginya sikap kebersamaan dan kekeluargaan di dalam kelompok. Semua setara
tidak ada strata. Maka muncul lah sebuah jargon di dalam kelompok ini yang
biasa dikenal sebagai No Leader Just
Together. Di dalam Brigata Curva Sud
sendiri memiliki beberapa komunitas di dalamnya, yang mana di setiap komunitas
terdapat koordinatornya masing-masing. Koordinator ini lah yang mendapat tugas
untuk menyampaikan hasil rapat/forum kepada para anggotanya.
Di luar lapangan sendiri tidak membuat mereka berhenti untuk
mendukung dan memikirkan PSS Sleman. Dengan cara kreatif lainnya meeka berusaha
mendukung PSS Sleman dalam bentuk lain. Bentuk lain tersebut semisal mendirikan
berbagai macam unit usaha. Unit usaha yang telah mereka dirikan adalah Curva
Sud Shop yakni sebuah outlet merchandise resmi
dari kelompok ini, di outlet ini menjual berbagai macam kebutuhan semisal kaos,
jaket, scarf, dan lain sebagainya.
Unit usaha lainnya adalah Curva Sud Production yang bergerak di bidang produksi
semisal sablon kaos, cetak banner, dan lain-lain. Unit usaha yang berikutnya
adalah Curva Sud Magazine, merupakan media cetak dari kelompok ini untuk
menyalurkas aspirasi dan semangat mereka dalam bentuk tulisan. Ada pula Curva
Sud Mart, semacam toko kelontong yang menjual berbagai macam perlengkapan
sehari-hari para supporter. Dan yang paling penting dari unit usaha ini adalah
keuntungan dari penjualan mereka alokasikan kepada tim kesayangan mereka, PSS
Sleman, untuk terus memutar roda-roda perekonomian tim serta tetap Mandiri
Menghidupi.
Banyak hal positif yang dapat diambil dari komunitas ini, fokus
dan loyalitas luar biasa terhadap apa yang menjadi passion mereka serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
dengan unit-unit usaha yang mereka dirikan. Ya, BCS kini mungkin sudah bisa
dikatakan telah melaksanakan diplomasi publik lebih baik daripada para
elit-elit pemerintahan diatas sana. Dan yang lebih penting lagi BCS seakan
telah mem-branding nama Sleman pada
khususnya dan Indonesia pada umumnya di mata dunia.
Together We Are
Stronger!!
0 comments:
Post a Comment