Library Links

Friday, March 6, 2015

Totalitas-Loyalitas dari Belakang Gawang

Di semua cabang olahraga kita pasti mengenal sekelompok pendukung atau lebih dikenalnya sebagai sebuah supporter. Ya, supporter berasal dari kata support yang berarti mendukung. Supporter ada dengan tugas utama mendukung tim kesayangannya serta “meneror” tim lawan untuk mejatuhkan mental mereka. Meneror disini bukan berarti sebagai teroris yang bersifat ekstrim, melainkan meneror secara psikologis terhadap tim lawan. Di cabang olahraga sepakbola pada umumnya, supporter tidak dapat dipisahkan dari olahraga sepakbola tersebut. Supporter seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi olahraga tersebut untuk menarik animo dari masyarakat .

Di Yogyakarta sendiri tepatnya di Kabupaten Sleman memiliki sebuah tim lokal sepakbola, yakni bernama PSS Sleman. Tim dengan sejarah panang sejak didirikan pada tahun 1976 ini sudah memiliki berbagai macam prestasi, terakhir presatasi yang diraih ialah menjuarai kompetisi LPIS pada tahun 2013. Mencapai presatasi yang seperti ini juga tak lepas dari kontribusi para supporter dari PSS Sleman itu sendiri. Mulai dari dukungan dari dalam lapangan sampai dukungan dari luar lapangan. Dukungan dari dalam lapangan mereka wujudkan dalam bentuk suara lantang mereka untuk bernyanyi dan mendukung tim kesayangan mereka, sedangkan dukungan dari luar lapangan mereka implementasikan dengan cara membangun unit-unit usaha untuk membantu roda-roda perekonomian tim PSS Sleman.

Komunitas pendukung PSS Sleman itu bernama Brigata Curva Sud (BCS). Nama ini diambil dari bahasa Italia yang kurang lebih berari pasukan tribun selatan. Memang komunitas ini berada di tribun sisi selatan stadion Maguwoharjo. Di belakang gawang inilah mereka mendukung tim dengan suara lantang dan tak jarang meneror tim lawan ketika bertanding dan menjatuhkan mental mereka. Hal ini terbukti sangat ampuh dengan seringnya intensitas kemenangan tim PSS Sleman selama mereka bermain di stadion Maguwoharo.  Pada 5 Februari 2011 mereka memberanikan diri membentuk wadah komunitas pendukung PSS Sleman dengan nama besar, Brigata Curva Sud. Kelompok ini dinilai sangat fanatik terhadap tim kesayangannya, dimanapun PSS berlaga disitu mereka juga berada. Bahkan atraksi-atraksi yang mereka tampilkan seringkali memunculkan decak kagum dari berbagai kalangan, dunia internasional pun sudah mengakui krativitas mereka dengan menempatkan mereka pada posisi ke 5 sebagai supporter paling atraktif menurut TifoTV. Namun hal ini tak membuat mereka merasa jumawa, yang terpenting bagi mereka hanyalah total mendukung PSS Sleman.
Koreo 2013

Rain Paper

Red Flare

Brigata Curva Sud sendiri tidak memiliki struktur kepengurusan dan ketua komunitas. Namun bukan berarti kelompok ini menjadi sebuah kelompok yang tidak terorganisasi. Hal ini mereka terapkan agar semakin tingginya sikap kebersamaan dan kekeluargaan di dalam kelompok. Semua setara tidak ada strata. Maka muncul lah sebuah jargon di dalam kelompok ini yang biasa dikenal sebagai No Leader Just Together.  Di dalam Brigata Curva Sud sendiri memiliki beberapa komunitas di dalamnya, yang mana di setiap komunitas terdapat koordinatornya masing-masing. Koordinator ini lah yang mendapat tugas untuk menyampaikan hasil rapat/forum kepada para anggotanya.

Di luar lapangan sendiri tidak membuat mereka berhenti untuk mendukung dan memikirkan PSS Sleman. Dengan cara kreatif lainnya meeka berusaha mendukung PSS Sleman dalam bentuk lain. Bentuk lain tersebut semisal mendirikan berbagai macam unit usaha. Unit usaha yang telah mereka dirikan adalah Curva Sud Shop yakni sebuah outlet merchandise resmi dari kelompok ini, di outlet ini menjual berbagai macam kebutuhan semisal kaos, jaket, scarf, dan lain sebagainya. Unit usaha lainnya adalah Curva Sud Production yang bergerak di bidang produksi semisal sablon kaos, cetak banner, dan lain-lain. Unit usaha yang berikutnya adalah Curva Sud Magazine, merupakan media cetak dari kelompok ini untuk menyalurkas aspirasi dan semangat mereka dalam bentuk tulisan. Ada pula Curva Sud Mart, semacam toko kelontong yang menjual berbagai macam perlengkapan sehari-hari para supporter. Dan yang paling penting dari unit usaha ini adalah keuntungan dari penjualan mereka alokasikan kepada tim kesayangan mereka, PSS Sleman, untuk terus memutar roda-roda perekonomian tim serta tetap Mandiri Menghidupi.

Banyak hal positif yang dapat diambil dari komunitas ini, fokus dan loyalitas luar biasa terhadap apa yang menjadi passion mereka serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan unit-unit usaha yang mereka dirikan. Ya, BCS kini mungkin sudah bisa dikatakan telah melaksanakan diplomasi publik lebih baik daripada para elit-elit pemerintahan diatas sana. Dan yang lebih penting lagi BCS seakan telah mem-branding nama Sleman pada khususnya dan Indonesia pada umumnya di mata dunia.


Together We Are Stronger!!

0 comments:

Post a Comment